Sambal salabance
Sambal salabance | |
---|---|
![]() | |
Nama lain | Slabance, slabancuih |
Sajian | Menu utama |
Tempat asal | Indonesia |
Daerah | Merangin, Jambi |
Bahan utama | Ikan baung, cabai merah, bawang merah, tomat |
![]() ![]() |
Sambal salabance adalah hidangan khas Jambi yang berasal dari daerah Kabupaten Merangin berbahan dasar ikan baung.[butuh rujukan] Salabance berasal dari bahasa daerah Muara Siau sala atau sla artinya tumis dan bance artinya dihancurkan; sehingga dapat diartikan sambal tumis yang dihancurkan.[butuh rujukan]
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Asal mula
[sunting | sunting sumber]Salabance pada zaman dahulu ada salah satu masyarakat Desa Muara Siau dalam satu keluarga memiliki sepuluh orang anak, sedangkan suaminya yang baru pulang dari sungai hanya mendapatkan dua ekor ikan baung. Kemudian sang istri berpikir, jika ikan tersebut digoreng maka tidaklah cukup untuk makan mereka. Akhirnya, sang istri tersebut berpikir dan mendapatkan ide bagaimana dua ikan tadi di-"bance" (dihancurkan) saja.[butuh rujukan]
Kemudian, dia mulai memasak sambal salabance, dan akhirnya sambal tersebut cukup untuk makan mereka semua. Sejak saat itu, cerita tersebut mulai menyebar dari mulut ke mulut masyarakat Desa Muara Siau. Sampai sekarang, sambal salabance masih sering dimasak masyarakat desa Muara Siau. Sambal salabance menjadi salah satu makanan khas Muara Siau, Sekancing, dan sekitarnya.[butuh rujukan]
Referensi
[sunting | sunting sumber]